Kota Tua Ampenan terletak di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Sebagai bekas pelabuhan perdagangan dan pusat kegiatan ekonomi, Mataram banyak didiami oleh suku, agama dan ras yang beragam.
Ada banyak sekali keunikan dari kota ini, kalau di Jakarta ada Kota Tua, di Mataram juga hadir Kota Tua Ampenan, karakteristik kota ini sama dengan Kota Tua di jakarta, memiliki sejarah sekaligus bangunan bersejarah peninggalan jaman dahulu.
Namun keunikannya bukan hanya karna bangunan dan kota tua ini saja yang bersejarah, masih ada banyak lagi yang membuat kota ini unik.
Kota Tua Ampenan sempat dijuluki “Kota Mati” tapi nyatanya sekarang kota ini sungguh indah untuk dikunjungi.
Setiap bangunan dipertahankan bentuk asli arsitekturnya namun sebagian bangunan dicat kembali dengan warna awrni sehingga terlihat lebih “hidup” dan cantik.
Sebagian bangunan lain ada juga yang memilih untuk tetap mempertahankan bangunan dan cat kuno. Jadi nggak perlu khawatir untuk kalian yang berniat foto-foto dengan tema vintage atau retro.
Bermacam-macam Suku dan Etnis
Di kecamatan Ampenan, terutama di sekitar kawasan Kota Tua, terdapat masyarakat dari berbagai etnis dan suku. Mulai dari Suku Sasak Lombok, Bugis, Jawa, Tionghoa, dan Arab.
Karenanya tidak heran di kota Ampenan ini ada nama kampung yang sesuai dengan Suku dan Etnis. Namun demikian, selama bertahun-tahun semua masyarakat tetap hidup rukun dan bersaudara.
Tidak pernah terjadi perselisihan dan persinggungan. Semua warga bisa hidup damai, saling menghargai satu sama lain.
1. Bermacam Agama
Di sekitar kota Tua Ampenan, ada banyak sekali masjid, namun juga ada beberapa tempat ibadah lain seperti Vihara. Tapi semua masyarakat aman-aman saja saling menghormati satu sama lain.
Jika hari raya Imlek tiba, maka akan ada banyak sekali lampion bergantungan di kawasan kota tua ini, pun hiasan yang sesuai jika ada acara hari besar umat-uma beragama lainnya.
2. Bangunan Unik
Kota ini menyajikan bangunan-bangunan dengan arsitektur kuno yang khas. Bangunan-bangunan tersebut biasanya ada yang ditempati untuk berjualan atau ada juga yang hanya dibiarkan begitu saja, untuk hiasan pengunjung yang ingin foto-foto.
Ada bangunan yang sudah di cat modern, ada juga yang msih mempertahankan cat kekunoannya, jadi bertema vintage atau retro.
Ada sebuah bangunan cantik seperti Dome di samping masjid di dekat Pantai Ampenan, dan didalamnya terdapat pameran lukisan yang keren dan tentunya gratis.
Masih ada banyak lagi bangunan yang berkarakteristik unik.
3. Pantai di Dekat Kota
Masyarakat utama yang mendengar pantai Ampenan pertama kali pasti berpikir kalau pantai ini sangat kotor, karna letak pantai yang berada di dekat kota.
Tetapi jangan salah, pantai Ampenan disini sangat bersih dan juga tertata rapih. Pantai Ampenan seringkali dijadikan tempat favorit untuk dikunjungi oleh warga sekitar, selain untuk melihat sunset, anak-anak juga banyak yang bermain bola atau pasir di kawasan pantai ini.
Di dekat pantai ada sebuah lapangan dan panggung, uguna mengadakan pertunjukan di daerah tersebut. Anak-anak disuguhkan permainan mulai dari yang gratis sampai yang berbayar.
4. Ampenan Malam Hari
Di Kota Tua Ampenan malam hari , ada banyak sekali hal unik yang berbeda dari kota-kota lain, termasuk di sekitar pantainya.
Jika di pantai lain sangat ramai disiang hari, maka di Pantai Ampenan banyak sekali ditemukan jajaran pedagang seafood, sate dan berbagai makanan yang asalnya dari berbagai daerah.
Salah satu hal yang bikin pantai ini jauh sekali dari hawa “kesepian” adalah karena banyaknya orang yang kumpul-kumpul-able, apalgi bareng keluarga, dan teman-teman.
Alasan mengapa saat malam tiba tetapi pantai ini masih terasa hangat, karena terdengarnya banyak suara tawa dan canda orang-orang yang sedang berkumpul.
Itulah beberapa hal unik yang berada di Kota Tua Ampenan maupun yang berada disekitarnya.
Kebanyakan wisatawan yang datang mengunjungi kawasan Kota Tua Ampenan, mereka akan merasa betah karnada banyak sekali hal unik, dan tentunya dengan kawasan yang terbilang daerah kota tua dengan berbagai peninggalan jaman dahulu, membuat para wisatawan yang datang berkunjung enggan untuk pulang.