Pakaian adat Lombok adalah salah satu daya tarik yang bisa Anda saksikan jika berlibur di Lombok. Lombok memang destinasi wisata favorit yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik lokal maupun luar negeri.
Dengan pakaian adat suku sasak ini bisa menarik minat wisatawan untuk datang dan melihat keunikan yang ada di Lombok, melalui pakaian ini mencerminkan adanya tradisi unik dari kehidupan suku sasak Lombok.
Pulau ini terkenal dengan kepulauan seribu masjid, jika Anda berlibur ke Lombok anda bisa menyaksikan disepanjang perjalanan Anda menemukan banyak masjid. Disini juga Anda bisa melihat pura-pura seperti yang ada di Bali.
Jika di Bali Anda bisa melihat banyak pura, tetapi di Lombok Anda bisa menyaksikan adanya masjid dan juga pura. Jadi Anda bisa melihatnya di satu tempat sangat unik kan.
Kekayaan budaya yang bisa dinikmati saat Anda mengambil Paket Liburan ke Lombok bersama Lombok Tour Plus dimulai dari tradisi suku asli Lombok seperti ; Suku Sasak, desa adat, masjid tertua, tarian, hingga pakaian adatnya.
Mereka yang berkunjung ke objek wisata Desa Adat Lombok pasti akan diperlihatkan bagaimana suku asli Lombok masih bertahan dengan kehidupan tradisionalnya di tengah gempuran modernitas di Lombok.
Sesederhana pakaian tradisional Lombok saja hingga kini masih mereka pertahankan. Bahkan, banyak wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, yang turut membeli kain yang merupakan bagian dari pakaian khas Lombok sebagai oleh-oleh dan kenangan berlibur mereka di Lombok.
Nah, Anda yang berlibur ke Lombok jangan sampai tidak tahu nih mengenaipakaian suku asli Lombok. Karenanya, LTP Travel akan memberikan informasi pada Anda tentang pakaian adat Sasak Lombok, suku asli Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Seperti suku-suku di daerah lainnya di Indonesia, masyarakat Suku Sasak juga memiliki tradisi dan kebudayaan yang sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai yang tertanam sejak zaman nenek-moyang mereka.
Nilai-nilai inilah yang dipegang teguh oleh masyarakat Suku Sasak Lombok hingga kini, untuk menjalankan kehidupan. Mereka percaya, bahwa apa yang diterapkan oleh leluhur adalah suatu yang baik untuk merawat komunitasnya.
Contoh Pakaian Adat Lombok Yang Tradisional
Pakaian adat menjadi salah satu hal yang sakral dari budaya Suku Sasak. Karenanya, hingga kini pakaian adat masih digunakan pada berbagai upacara atau ritual adat tertentu. Berikut ini berbagai kelengkapan beserta contoh pakaian adat Lombok yang perlu Anda ketahui:
- Pakaian Adat untuk Perempuan
Nama pakaian adat Lombok untuk perempuan dikenal dengan sebutan Pakaian Lambung. Pakaian ini biasanya digunakan pada waktu menyambut kedatangan tamu dan saat tengah melaksanakan upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol.
Bentuknya berupa model kerah berbentuk V yang diberi hiasan pada bagian gigir baju. Kelengkapan pada pakaian Lambung, di antaranya ada Pangkak yang merupakan mahkota emas berbentuk bunga cempaka dan mawar yang diselipkan disela konde/sanggul.
Kedua, Tangkong, yaitu baju yang terbuat dari bahan beludru atau brokat berwarna gelap sebagai lambang keagungan.
Ketiga, Tongkak, yaitu kain sabuk panjang yang dililitkan pada pinggang dengan bagian ujung rumbai berada di sebelah kiri perlambang kesuburan dan pengabdian.
Keempat, ada Lempot yang merupakan kain tenun panjang dengan corak khas Lombok yang disampirkan di pundak sebelah kiri. Penggunaan selendang ini bermakna kasih sayang.
Kelima, Kereng yang merupakan kain tenun songket khas Lombok yang dililitkan pada pinggang hingga sebatas mata kaki. Penggunaannya sebagai lambang kesopanan, dan kesuburan.
Terakhir, ada aksesoris sebagai pelengkap, seperti rantai perak ikat pinggang, giwang, kalung, dan sebagainya.
- Pakaian Adat untuk Laki-laki
Kini giliran Anda mengetahui pakaian adat Lombok NTB untuk pria yang sering disebut Pegon.
Kelengkapan pakaian Pegon, di antaranya sebagai berikut. Pertama, Cappuq atau Sapuk, yaitu mahkota yang digunakan sebagai lambang pernghormatan pada Tuhan Yang Maha Esa.
Penggunannya juga dimaksudkan untuk menjaga pemikiran pemakaianya dari hal-hal kotor dan tidak baik. Kedua, ada Pegon yang merupakan baju yang mendapat pengaruh adat Jawa dan mengadopsi model jas Eropa sebagai lambang keagungan dan kesopanan.
Untuk memudahkan penggunanya, biasanya ada celah terbuka dibagian belakang tengah Pegon. Ketiga, Leang atau Dodot, yaitu kain songket yang berfungsi untuk menyelipkan keris. Kain ini digunakan dengan cara melilitkannya di sekeliling pinggang, sehingga terlihat seperti ikat pinggang.
Kain songket yang digunakan beragam motifnya, ada subahnale, keker, bintang empet yang kesemuanya bermakna semangat dalam berkarya dan pengabdian terhadap masyarakat.
Keempat, kain dalam dengan wiron, yaitu jenis kain yang digunakna sebagai penutup tubuh bagian bawah yang dililitkan dari pinggang hingga sebatas mata kaki dengan ujung tengah lurus menjuntai ke bawah. Hal ini melambangkan kerendahan hati dan sikat tawadhu’ yang harus dimiliki setiap masyarakat Suku Sasak.
Dalam penggunaan kain wiron tidak diperkenankan untuk menggunakan kain polos berwarna putih atau merah, melainkan kain bermotif khas Lombok dengan campuran motif batik Jawa.
Itulah tadi pakaian adat Suku Sasak Lombok yang perlu untuk Anda ketahui. Sebenarnya, tidak hanya Suku Sasak yang menduduki Pulau Lombok.
Terdapat beberapa suku lainnya yang berada di Lombok dan memiliki pakaian adat khas Lombok sendiri. Namun, memang Suku Sasak memiliki populasi terbanyak dibandingkan dengan suku-suku asli Lombok lainnya.
Nah, jika Anda memiliki biaya wisata ke Lombok jangan lewatkan berkunjung ke Desa Adat Sasak yang memang terbuka untuk para wisatawan. Untuk menghemat biaya, Anda bisa menggunakan jasa sewa mobil di Lombok. Selamat berlibur di Lombok 🙂